Selasa, 12 Februari 2019

E-commerce Bertanggung Jawab Atas Memburuknya Defisit Perdagangan

E-commerce Bertanggung Jawab Atas Memburuknya Defisit Perdagangan

E-commerce Bertanggung Jawab Atas Memburuknya Defisit Perdagangan
E-commerce Bertanggung Jawab Atas Memburuknya Defisit Perdagangan
BERITA TERKINI - E-commerce ibarat pedang bermata dua bagi perekonomian Indonesia. Di satu sisi, itu telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara negara itu, di sisi lain, ia telah berkontribusi terhadap defisit perdagangan negara.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat bahwa kontribusi bea masuk dari produk e-commerce ke pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1,19 triliun ($ 4,85 juta) tahun lalu, rata-rata sekitar Rp 99,2 miliar per bulan.

Namun, total impor produk e-commerce mencapai US $ 17,17 miliar pada 2018 atau 9,11 persen lebih tinggi dari angka tahun sebelumnya. Sementara itu, defisit perdagangan negara itu tercatat US $ 8,57 pada tahun 2018.

“Tren bea masuk dari produk e-commerce terus meningkat. Itu bisa dilihat dari pendapatan yang dikumpulkan pada awal 2019, ”kata juru bicara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Deni Surjantoro di Jakarta

 
Dia menambahkan bahwa bea masuk dari produk e-commerce telah mencapai Rp 127 miliar pada awal 2019.

Lembaga penelitian Statista memperkirakan bahwa nilai ekspor e-commerce akan mencapai US $ 22,6 miliar pada 2022, tiga kali lebih tinggi dari angka pada 2015.

Mengomentari peningkatan signifikan impor produk e-commerce, direktur eksekutif Pusat Analisis Perpajakan Indonesia (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan para pemain e-commerce mungkin ingin mengambil keuntungan dari tidak adanya pajak saat ini dalam transaksi e-commerce karena Peraturan Menteri Keuangan No 210 / PMK.010 / 2018 tentang perpajakan untuk transaksi e-commerce kemungkinan mulai berlaku pada 1 April.

Berdasarkan peraturan tersebut, para pemain e-commerce akan diminta untuk melaporkan semua transaksi melalui platform e-commerce dan pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah QQ ONLINE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar